APBD-P Enrekang Defisit Rp 22 M

ENREKANG(Fajar) — Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan ( RAPBD-P) Kabupaten Enrekang tahun 2007, telah diserahkan ke DPRD Enrekang, Jumat 2 November, kemarin.DPRD telah menjadwalkan akan memulai pembahasan Sabtu hari ini, untuk kemudian ditetapkan menjadi APBD Perubahan 2007.

Dalam rancangan APBD-P yang diserahkan oleh bupati Enrekang H La Tinro La Tunrung tersebut, dijelaskan bahwa belanja daerah membengkak atau mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hal ini diketahui karena pada anggaran pokok, belanja daerah hanya ditetapkan sebesar Rp 380.607.135.171, namun pada perubahan ini, meningkat menjadi
Rp 386.062.907.851.,60, atau mengalami peningkatan 1.41 persen.

Dalam penjelasan Bupati La Tinro La Tunrung di hadapan para anggota Dewan, disebutkan bahwa belanja tersebut terdiri dari belanja tidak langsung, yang pada anggaran pokok tercantum Rp 129.635.322,678, dan pada perubahan ini mengalami kenaikan menjadi Rp 137.969.232.530,60.

“Kenaikan sekitar Rp8 miliar lebih itu, disebabkan karena adanya belanja pegawai yang diperuntukkan untuk membayar tunjangan fungsional guru dan tenaga kesehatan.

Termasuk untuk membayar kenaikan tunjangan jabatan struktural pejabat Pemda, yang jumlahnya mencapai Rp 6 miliar lebih,” ungkapnya.

Sementara untuk belanja langsung, dalam penjelasannya, La Tinro mengatakan bahwa belanja langsung pada perubahan ini, mengalami penurunan dari Rp 250.935.812.493 (anggaran pokok) menjadi Rp Rp 248.093.675,321, atau mengalami penurunan sebesar Rp 2.860.137.172.

“Penurunan ini terjadi karena selain adanya sisa tender, juga karena adanya penyesuaian program,” paparnya.

Hal ini mengakibatkan APBD-P kali ini mengalami defisit sebesar Rp 22.299. 307.672, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) perubahan hanya ditarget sebesar Rp 363.663.600.179,60, sementara belanjua daerah mencapai Rp 386.062.907.851.,60. (k4)