Berburu Babi ala Petani Enrekang (1)
Tak tahan menyaksikan ladang mereka yang setiap malam diobrak abrik oleh binatanag liar, seperti babi, para petani di kabupaten Enrekang akhirnya sepakat untuk membentuk komunitas untuk mengatasi serangan binatang tersebut. Laporan : KASMAN, Enrekang
Pagi itu, Minggu 3 Februari sekira pukul 07.00 wita, ribuan petani berkumpul di Kelurahan Lewaja Kecamatan Enrekang.
Mereka datang dari berbagai penjuru desa dengan peralatan lengkap. Hari itu warga akan mengepung kawasan hutan yang ada di Kelurahan Lewaja.
Massa yang dikoordinir masing-masing tokoh masyarakat dari masing-masing desa tersebut, telah dilengkapi dengan senjata tradisional, berupa tombak dan parang. Setiap orang juga dampingi oleh satu ekor anjing peliharaan yang memang telah terlatih.
Setelah rombongan sudah dinyatakan lengkap, para pemburu briefing sejenak untuk membicarakan titik-titik dalam kawasan hutan yang akan dikepung nantinya. Setelah itu, seribuan lebih massa yang merupakan petani, membagi diri dalam beberapa kelompok.
Dengan satu komando, masing-masing kelompok memasuki kawasan hutan sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Hanya dalam hitungan menit, ribuan massa lengkap dengan anjing jagoannya tersebut, telah menyebar dalam kawasan hutan.
Selang beberapa menit, suara anjing yang meraum terdengar. Menjadi pertanda perburuan telah dimulai.
Anjing yang telah dilepaskan oleh pemiliknya tadi, ternyata telah menemukan sasaran perburuan yakni babi celeng yang selama ini merusak tanaman warga. Massa pun akhirnya berlari mengikuti suara anjing tersebut.
Sekitar 30 menit kemudian, salah seorang dari rombongan memberi kabar kepada yang lain, bahwa seekor babi telah dibunuh.
Perburuan terus dilanjutkan, hingga pukul 14.00 wita. Laporan dari Kepala Lurah Lewaja, Syafruddin Rahman, menyebutkan rombongan sudah berhasil membunuh 45 ekor babi!
“Rombongan masih akan melanjutkan perburuan hingga petang. Yang jelas target kita adalah hutan di kawasan Lewaja dan Batili ini, harus disisir. Sampai saat ini, sudah 45 ekor babi yang berhasil dimusnahkan,” ungkap Syafruddin.
Syafruddin menambahkan, massa yang menyisir hutan Lewaja ini, datang dari beberapa Kecamatan yang ada di Enrekang, ini sebagai wujud kebersamaan warga untuk membasmi hama babi.
Kegiatan seperti ini kata Syafruddin dilakukan warga secara bersama-sama, juga dilakukan di lokasi yang berbeda.
“Selain untuk mengurangi serangan hama babi, kegitan ini juga untuk mempererat hubungan kekerabatan di antara sesama petani. Dan ini dilakukan di setiap Kecamatan, tergantung dari Kecamatan mana yang megundang, maka semua petani pasti hadir membantu.(*)